Minggu, 26 Mei 2013

renungan sesaat

kadang atau bahkan sering gw merasa ngga berarti buat orang lain, karena apa yang gw lakuin mungkin ngga berarti buat dia, emg apa yang mnurut kita baik belum tentu baik buat dia, tapi ngga boleh nyerah karena gw yakin ngga ada yang sia-sia di dunia ini, semua hal baik maupun buruk akan ada hikmah yang membuat gw lebih baik

Sabtu, 02 Februari 2013

travel system monitoring


    TRAVEL SYSTEM MONITORING

















OKY ANGGA PRIATAMA
RAHMAT RUDIYANA
3 P
MATA KULIAH ELECTRIC AND ELECTRONIC

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

 Komponen Output

      Komponen Control

 Input

Monitoring System







                                                                                                           
Sistem pengontrolan secara elektronik ini menggunakan tiga syarat utama yaitu harus ada input, kontrol dan output yang masing-masing menjalankan fungsinya sehingga sistemnya bekerja dengan baik. Seorang serviceman harus mengerti sistem dari masing-masing pengontrol tersebut karena banyak jenis pengontrol yang dipakai oleh Caterpillar untuk masing-masing machine.

Komponen Input
Komponen-komponen tersebut antara lain adalah: switch, sender, dan sensor. Seorang serviceman harus bisa membedakan dan mengetahui cara kerja dari masing-masing komponen input tersebut untuk memudahkan troubleshootingnya.
1.     Switch
a.    Uncommited Switch
b.     Progamming Switch
c.      Service Switch
2.     Sender
a.     Sender 0 sampai 240 Ohm
b.     Sender 70 sampai 800 Ohm
3.     Sensor
Sensor mengukur parameter secara fisik seperti kecepatan, temperature, tekanan dan posisi. Sebuah sensor elektronik merubah parameternya secara fisik menjadi sinyal elektronik, sinyal ini proporsional terhadap kondisi parameternya.
Pada sistem elektronik Caterpillar, sensor digunakan untuk memantau sistem-sistem yang ada di machinenya dengan perubahan yang tetap. Sinyal elektronik ini mewakili perubahan yang diukur, sinyal ini dimodulasikan dalam tiga cara yaitu:
v  Modulasi frekwensi mewakili parameter dari tingkat frekwensi
v  Modulasi PWM mewakili parameter duty cycle
v  Modulasi analog mewakili parameter dari tingkat tegangannya

Di dalam bagian ini akan dijelaskan dari sensor input yaitu sensor frekwensi. Sistem pengontrolan elektronik ini menggunakan bermacam-macam komponen untuk mengukur kecepatan. Yang paling banyak adalah dipakai dua tipe yaitu tipe sensor magnetic dan hall effect
·   Sensor tipe magnetic








Gb. 2.16 Sensor Tipe Magnetic

Dalam sistem yang tidak terlalu terpengaruh terhadap kecepatan rendah (dibawah 500 rpm) bisa menggunakan tipe ini.
Sensor ini memberikan informasi kecepatan di atas 600 rpm secara akurat tetapi tidak di bawah 600 rpm, sehingga main display menggunakannya untuk tachometer engine atau ECM transmisi menggunakannya untuk mengetahui kecepatan gear intermediate dari output transmissi dan lain-lain keperluan.
Sensor ini termasuk sensor pasif karena tidak membutuhkan tegangan input untuk memproses sinyalnya. Dan juga sensor tersebut merubah gerakan mekanikal menjadi teganagn AC, karena didalamnya terdapat coil, core dan magnet sehingga hampir menyerupai generator kecil.
Cara kerjanya yaitu saat gear memotong medan magnet permanent di dalam sensor terbangkitlah tegangan AC dalam coil dan diikuti oleh frekwensinya. Frekwensi tersebut proporsional terhadap kecepatan dan ECM menggunakan frekwensi tersebut untuk membandingkan dengan data yang tersimpan dalam ECM.
Untuk mengetahui kondisi baik dan tidaknya sensor tersebut kita bisa mengukurnya secara statis dan dinamis, yaitu pada saat dilepas dari harnessnya dan engine dalam keadaan mati kita bisa mengukur nilai tahanan coilnya antara 100 sampai 500-Ohm sesuai besar kecilnya sensor. Dan pada saat tersambung dengan harnesnya dengan engine dalam keadaan hidup dengan menggunakan probe tester kita bisa mengukur tegangan AC nya dan frekwensinya yang timbul antara terminal 1 dan 2.

·   Sensor Tipe Hall Effect
Pada sistem dimana kecepatan rendah sangat berpengaruh oleh informasi ECM maka digunakanlah tipe hall effect. ECM transmission dan engine menggunakannya untuk mendeteksi kecepatan tiap posisi dan timing. Kedua sensor sama-sama mempunyai hall cell di kedua ujung kepalanya.














Gb. 2.17 Speed Sensor

Cara kerjanya yaitu sewaktu gear memotong medan magnet yang terdapat di hall cell terbangkitlah sinyal yang kecil, lalu sinyal tersebut dikirim ke amplifier yang terdapat di sensor itu juga dan menjadi sinyal PWM yang cukup kuat dan seterusnya dikirim ke kontrol untuk diproses selanjutnya. Karena sinyalnya berpulsa maka terdapat duty cycle dan disebut sinyal digital.





Sesuai dengan namanya maka output sensor ini yang berupa frekwensi yang sebagai acuan dalam referensi oleh kontrolnya untuk kecepatan sedangkan duty cycle dipakai untuk menentukan timing.
Sensor ini sangat akurat dalam mendeteksi kecepatan karena outputnya tidak tergantung oleh kecepatan, dan dapat mendeteksi kecepatan mulai dari 0 rpm dalam temperature yang bervariasi.
Hall effect sensor ini dapat memberikan output yang baik jika dalam pemasangannya tanpa ada celah di gearnya.

Komponen Kontrol
Di dalam komponen kontrol tersebut terdapat komponen–komponen layaknya sebuah komputer canggih yaitu power supply elektronik, central processing unit dan memory dari input sensor. Dan melakukan komunikasi dengan kabel data link dua arah.
Kontrol tersebut memperoses sinyal–sinyal yang diberikan oleh komponen–komponen input. Macam–macam kontrol yang dipakai tergantung dari penggunaan serta tipe dari input dan outputnya.

·   VIMS (Vital Information Monitoring System)
Biasanya dipasang pada peralatan yang besar seperti off highway truck, large excavator serta large whell loader. Fungsinya untuk memantau semua sistem dan memberikan katagori warning level serta bisa diprogram untuk mengatur sistem lubrikasi secara otomatis. Kontrol ini mempunyai bermacam–macam tipe dari input sensornya, mengolahnya serta membaginya ke komponen kontrol yang lain sebagai referensi melalui kabel data link atau menuju main display. Kontrol modul ini juga membutuhkan battery Lithium sebesar 3 Volt untuk memback- up memory sewaktu disconnect switchnya diposisikan off.







Gb. 2.26 VIMS (Vital Information Monitoring System)

Sistem Monitoring
Electronic Monitoring System























Gb. 2.33 Skematik Caterpillar Monitoring System









Monitoring pada excavator 315DL